banner 728x250

Anggota DPR RI Hugua, Takjub Melihat Potensi Wisata di Kabupaten Buton Utara.

  • Bagikan
Anggota DPR RI Hugua, lakukan Kunker di Kabupaten Buton Utara. Foto: Istimewa

LENSASULTRA.COM – Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua, takjub melihat potensi destinasi wisata di Kabupaten Buton Utara Butur.

Hal tersebut diungkapkan saat melakukan Kunjungan kerja (Kunker) di Daerah setempat, Jumat (9/12/2022).

Hugua mengatakan potensi kawasan hutan mangrove di Kabupaten Butur merupakan salah satu kawasan mangrove terbesar di Asia Tenggara.

“Saya liat mangrove potensinya bagus sekali, ini perlu dipromosikan supaya mendapatkan investor,” ungkap Hugua saat ditemui awak media.

Saat mengunjungi beberapa spot wisata di Buton Utara, Mantan Bupati Wakatobi Dua Periode itu, sangat takjub dengan beberapa titik lokasi di Butur yang memakai Waktu Indonesia bagian barat (WIB).

“Sangat menajubkan ini, kenapa ada waktu Indonesia bagian barat di Butur dan itu hanya bebetapa titik saja,” ujarnya

Menurutnya, langkah-langkah dan strategi untuk memajukan destinasi parawisata di Buton utara harus didukung dengan sarana dan prasarana.

“Langka awal yang disiapkan yakni pertama masyarakatnya, kemudian pelatihan-pelatihan ditingkatkan, Homestaynya, juga termaksud UMKM masyarakat perlu dikembangkan, setelah itu baru kita bicara promosi,” ujarnya.

“Pelan-pelanlah kita berjalan jangan terlalu cepat. Jangan dulu standar asing, pakai standar lokal dulu,” tambahnya.

Sebab, jika sudah terpenuhi standar wisatawan maka targetnya menuju ke wisatawan asing.

“Lokal aja dulu, kalau sudah memenuhi syarat lokal pasti wisatawan asing akan tertarik,” bebernya.

Hugua mengaku sangat mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Buton Utara terkait pengembangan potensi pariwisata daerah.

Apalagi menurutnya Butur merupakan bagian dari spot destinasi pariwisata Wakatobi.

Sementara itu, Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah menambahkan, saat ini Pemkab Butur sedang membangun kerja sama dengan pihak sekolah tinggi ilmu parawisata Bali.

“Tadi mereka baru pulang dari sini, sudah ke tiga kalinya mereka datang di Butur untuk melakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia dan mereka diajar dasar-dasar kepariwisataan, baik ASN maupun masyarakat biasa, ungkap Ridwan Zakariah.

Terkait, objek wisata tentu perlu kerjasama dengan pihak yang sudah berpengalaman seperti Wakatobi dan daerah – daerah lainnya.

Kemudian, juga harus didukung dengan sarana dan parasarana seperi Bandar udara, kapal laut harus lancar dan transportasi darat.

“Terkait mangrove, kita baru promosikan muda-mudahan ada investor yang masuk kalau kita pemerintah kan terbatas,” tandasnya. (Ar)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *