LENSASULTRA.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergerak menyerap aspirasi masyarakat.
Salah satu cara DPRD menjaring aspirasi dengan turun lapangan mendengarkan langsung keluhan ataupun usulan masyarakat.
DPRD dalam setahun juga rutin melakukan kunjungan reses di daerah pemilihan (dapil) masing-masing menyerap aspirasi masyarakat.
Kegiatan reses pertama DPRD Butur masa sidang pertama tahun sidang 2022-2023, berlangsung mulai tanggal 9 sampai dengan 14 Februari 2023.
Salah satu anggota DPRD Butur asal dapil 1 (Kecamatan Kambowa, Bonegunu dan Kulisusu Barat) Fatriah, pada reses kali ini turun bersilaturahmi sekaligus bertatap muka menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat di Desa Bubu dan Bubu Barat.
Dari kunjungannya di lapangan, politisi PDI Perjuangan itu berhasil menjaring sejumlah usulan untuk disuarakan di parlemen.
Desa Bubu Barat, Fatriah mendapati informasi bawa warga setempat sudah lama menantikan hadirnya puskesmas pembantu (pustu) beserta tenaga kesehatannya. Selama ini, ketika warga setempat ada yang sakit, untuk berobat ke puskesmas harus menempuh jalan beberapa kilometer.
Ketersediaan sarana kesehatan yang satu ini menurutnya sangat penting, agar jangkuan berobat lebih dekat, ketika ada warga yang sakit.
Fatriah menyambut positif aspirasi yang disampaikan oleh warga setempat. Wilayah Kecamatan Kambowa memang sudah punya satu Puskesmas, namun jarak tempuhnya masih cukup jauh.
Fatriah menilai aspirasi ini perlu mendapat perhatian serius, agar menjadi program prioritas pemerintah daerah ke depan. “Semoga tahun depan bisa dibangun Pustu untuk Desa Bubu barat,” kata Fatriah.
Selain layanan kesehatan, Wakil Ketua Komisi II DPRD Butur itu dalam kunjungan resesnya juga mencatat aspirasi masyarakat yang bergerak di bidang peranian. Di mana, Desa Bubu Barat punya potensi sumber daya alam melimpah. Tanahnya subur, sangat cocok untuk pengembangan sektor pertanian. Tidak terkecuali peternakan, juga sangat potensial dikembangkan di desa tersebut.
Saat kunjungan di Desa Bubu, induk dari Desa Bunu Barat, Fatriah juga mencatat sejumlah usulan masyarakat untuk disuarakan di parlemen.
Fatriah menyatakan, dirinya akan selalu hadir sebagai legislator yang menyuarakan aspirasi rakyat, terlebih menyangkut kepentingan masyarakat dapilnya. Memperjuangkan kepentingan masyarakat, merupakan bagian dari tugas dan fungsi DPRD.
Legislator perempuan yang dikenal proaktif menyuarakan kepentingan masyarakat itu menegaskan, akan memperjuangkan usulan yang dititipkan kepadanya.
Salah satu usulan masyarakat Desa Bubu yaitu renovasi masjid. Tempat ibadah masyarakat Bubu sering kebanjiran setiap musim hujan.
Fatriah pun langsung merespon usulan tersebut, dan meminta kepada masyarakat setempat untuk segera mengajukan proposal perbaikan masjid tersebut. “Dua minggu dari sekarang saya harus terima proposalnya, ” pintanya.
Selain renovasi tempat ibadah, warga Desa Bubu juga mengusulkan pembangunan jembatan gantung, agar memudahkan akses petani ke kebun ataupun mengangkut hasil panen untuk dipasarkan.
Terkait usulan ini, Fatriah akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buton Utara selaku instansi teknis yang menangani pekerjaannya.
Pertemuan tatap muka bersama masyarakat tersebut dihadiri Camat Kambowa, Amrin, dan Kepala Desa Bubu, Herman.
Amrin berharap, usulan masyarakat Desa Bubu bisa diperjuangkan di dewan sesuai dengan kebutuhan mereka. Senada, Kepala Desa Bubu, juga berharap, apa yang menjadi usulan warganya dapat dikawal sampai terakomodir dalam program prioritas pemerintah daerah. (Adv)