banner 728x250

Tingkatkan Hasil Nelayan, DPRD Butur Perjuangkan Bantuan Alat Tangkap

  • Bagikan
Nelayan Kabupaten Buton Utara memerlukan perhatian pemerintah untuk peningkatan hasil tangkap dengan pemberian bantuan

LENSASULTRA.COM-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buton Utara (Butur), Mazlin, terus menyerap aspirasi rakyat. Politisi Partai Demokrat itu dalam menjaring usulan masyarakat tidak hanya terfokus pada kegiatan resmi saja, seperti kunjungan reses. Aspirasi melalui diskusi-diskusi kecil pun ditampung, lalu kemudian disuarakan di dewan.

Salah satu legislator yang dikenal vokal menyuarakan kepentingan rakyat itu mengaku telah mencatat sejumlah usulan masyarakat Kecamatan Kulisusu (Dapil Butur III) untuk diusulkan pada penyusunan program ke depan. Beberapa di antaranya pengadaan bantuan mesin ketinting/mesin kapal nelayan, bantuan sero, jalan tani di Desa Tomoahi, termasuk jalan dalam kawasan benteng di Desa Wasalabose.

Menurut Mazlin, bantuan mesin katinting sangat penting bagi nelayan, termasuk yang bergerak sebagai pembudidaya rumput laut. Masyarakat yang semula mengandalkan tenaga mengayuh dayung perahu untuk melaut, perlu didukung salah satunya dengan bantuan mesin agar lebih hemat tenaga dan waktu, serta meningkatkan produktivitas.

Anggota DPRD Butur, Mazlin (kiri) peduli terhadap nasib nelayan di Lipu Tinadekono Sara

“Pemerintah daerah bersama DPRD setempat sejauh ini telah menyalurkan berbagai bantuan sarana prasarana perikanan tangkap, termasuk di dalamnya mesin ketinting,” ujar Mazlin, 29 Januari 2024.

Ke depan, Mazlin akan fokus mengawal usulan masyarakat nelayan yang belum mendapat bantuan mesin ketinting. Termasuk warga yang pernah mendapat bantuan namun sudah lama dan mesinnya sudah rusak, dipertimbangkan untuk diusulkan kembali. Dengan catatan, masyarakat yang bersangkutan benar-benar bermata pencarian utama nelayan dan sangat membutuhkan bantuan mesin.

Pengadaan Bantuan Sero
Sero merupakan salah satu jenis alat tangkap ikan tradisional dan ramah lingkungan. Terbuat dari jaring, bambu dan kayu, sero dipasang dengan sistem tancap di laut pada kedalaman antara 2 sampai 3 meter.

Alat tangkap sero banyak ditemui di sekitar teluk Kulisusu. Hasil dari alat tangkap ini cukup menjanjikan, jika dipasang pada spot yang tepat.

Hanya saja, untuk membuat satu paket sero, nelayan harus menyiapkan dana hingga jutaan rupiah. Ini juga menjadi perhatian Mazlin, setelah mendengar curhatan dari warga setempat. Olehnya, sebagai penyalur aspirasi masyarakat di parlemen, dirinya juga telah memasukkan usul pengadaan bantuan sero ini dalam list aspirasi prioritas yang akan ia perjuangkan.

“Karena harga sero yang cukup tinggi hari ini sehingga kalau bisa, mungkin bisa mengalokasikan anggaran untuk masyarakat. Karena menurut mereka hari ini harganya cukup tinggi. Untuk 1 sero itu memakan biaya sampai Rp20 jutaan,” kata Mazlin.

Pembangunan Jalan Tani di Desa Tomoahi
Tomoahi merupakan salah satu desa di Kecamatan Kulisusu yang punya tanah subur, sangat cocok untuk bertani. Mayoritas masyarakatnya bergerak di sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Pemerintah daerah setempat telah membangun jalan tani di beberapa titik untuk memudahkan petani menjangkau lahan dan mengangkut hasil panen. Namun demikian, masih ada beberapa kebun warga yang hingga kini masih sulit diakses menggunakan kendaraan roda empat.

Kondisi ini juga menjadi catatan penting Mazlin untuk diusulkan di dewan. “Ada beberapa kebun yang memang di tempat itu (Tomoahi) banyak masyarakat menginginkan itu (jalan tani), supaya hasil-hasilnya bisa gampang diambil,” jelasnya.

Perbaikan Jalan Dalam Lingkungan Benteng
Jalan dalam kawasan benteng keraton di Desa Wasalabose Kecamatan Kulisusu sebagian sudah mengalami kerusakan. Agar nyaman dilewati saat berkunjung, maka perlu dilakukan pembenahan. Pemerintah bersama DPRD setempat, kata Mazlin, sudah melakukan pembenahan. Namun karena anggarannya terbatas, perbaikannya dilakukan secara bertahap.

“Insya Allah mungkin di 2025 saya coba sampaikan kepada pemerintah daerah untuk coba diperbaiki. Walaupun di 2023 kemarin saya coba masukkan, meminta kepada pemerintah daerah untuk coba diperbaiki tapi tidak cukup panjang, karena anggaran kecil, sehingga kita sistemnya bertahap. Hari ini saya disampaikan lagi untuk mengusulkan itu,” ungkapnya.

Dorong Penyaluran Bantuan Tepat Sasaran
Mazlin yang juga Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Buton Utara itu menginginkan program yang diturunkan ke masyarakat nanti tepat sasaran. Olehnya ia ingin memastikan calon penerima, misalnya bantuan perikanan benar-benar bermata pencarian sebagai nelayan.

“Kalau bukan nelayan saya tidak urus (bantuan nelayan). Bagaimana caranya bukan nelayan terima ketinting. Logika berpikirnya kan tidak bagus,” tandasnya. (Adv)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *