LENSASULTRA.COM – Kepala Staf Kepresidenan KSP Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dijadwalkan kunjungan kerja Moeldoko bersama rombongan dari tanggal 17 sampai 18 Oktober 2022.
Kedatangan bapak Moeldoko dalam kunjungan kerjanya berdasarkan surat kantor staf kepresiden republik indonesia nomor : B-284/Set/KSP/10/2022 memberi angin segar Kabupaten Buton Utara dimana tidak semua daerah di Indonesia dikunjungi langsung oleh kepala staf kepresidenan yang juga merupakan ketua ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.
Kunjungan ini disambut positif oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Tidak terkecuali BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Butur.
Ketua HIPMI Butur Muh. Istighfar, mengungkapkan, kedatangan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kabupaten Butur memberikan angin segar bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan pertanian.
Istighfar mengatakan, Kabupaten Butur berdasarkan data RTRW serta kajian yang telah dilakukan secara akademik merupakan daratan rendah dengan luasan 1.923 kilometer persegi serta keadaan tanah yang sangat subur terutama yang terletak pada pesisir pantai sangat cocok untuk pertanian baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan.
Sementara disisi lautnya yang luasnya 2.500 kilometer persegi tentunya hampir seluruh wilayahnya berbatasan dengan selat dan lautan.
“Potensi ini tentunya sangat layak dan sejalan dengan arahan bapak Presiden Jokowi tentang pemanfaatan lahan pertanian bahkan bukan hanya bisa menunjang kebutuhan keluarga di Kabupaten Butur bahkan bisa menopang kebutuhan nasional apalagi luas lautannya lebih besar ketimbang daratan hanya saja selama ini pengelolaan hasil laut masih tradisional yang tentunya untuk mencapai targat pemerintah pusat perlu pengelolan secara profesional baik itu produksinya maupun hilirisasinya. Sehingga ini bisa menjadi momentum yang baik bagi pemerintah, petani dan pengusaha lokal dalam menciptakan peluang,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten sebagai perpajangan tangan pemerintah pusat di daerah menyampaikan ke kepala staf kepresidenan (Moeldoko) memberikan suport dalam hal kebijakan anggaran pusat berdasarkan pemetaan secara akademik tentang potensi pertanian yang sesuai dengan kondisi geografis kabupaten buton utara, pemerintah pusat melalui Kabupaten dan stakeholder memberikan peluang sebesar besarnya kepada petani dan pelaku usaha lokal kecil dan menegah.
Lebih lanjut, Istighfar membeberkan, Pemerintah pusat melalui Kabupaten memberikan peluang kepada petani sebagai ujung tombak terus agar dilatih, dan lebih ditingkatkan sumber daya manusia dipenuhi kebutuhan penunjang pertaniannya dari skala tradisional menjadi professional. Dan usaha lokal mikro menegah difasilitasi dan dikanalisasi sehingga bisa tumbuh menjadi usaha yang profesional hingga menciptakan potensi sumber ekonomi yang baru.
“Maka dari itu kami sebagai pengusaha, petani dan masyrakat berharap peluang ini dapat di maksimalkan memberikan ide, pikiran, saran yang baik untuk kepentingan pembangunan di bumi tinadeakono sara yang kita cintai ini. Karena sesuatu yang baik dalam pencapainnya perlu adanya kerja keras dan kerjasama, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu orang atau sekelompok saja, Kerja sama ini bisa kita mulai dari momentum ini dalam menyambut kedatangan bapak muldoko dengan suka cita,” bebernya.
Disisi lain, Istighfar, menjelaskan, ditengah situasi resesi yang melanda dunia saat ini seluruh negara melakukan pembenahan dan merubah strateginya secara cermat. hal ini diawali dengan pandemi Covid 19 yang melanda dunia sejak awal 2020.
Belum sempat berbenah dunia kembali di hadapkan pada peperangan antara rusia vs ukraina yang berimplikasi terhentinya pasokan dan transport bahan baku produk pangan seluruh dunia hingga berdampak inflasi terhadap ekonomi secara global tidak terkecuali indonesia, hal ini memaksa seluruh negara menghentikan secara perlahan ekspor produk pokok dalam negerinya demi mempertahankan mengangkat kebutuhan pokok untuk mencukupi permintaan dalam negerinya yang terus meningkat.
“Beberapa kali kita melihat di TV, dimedia sosial, himbawan presiden dan seluruh menteri tentang situasi ini, yang mungkin kita tidak sadari karena prosesnya begitu pelan tetapi terus bejalan kearah yang mencemaskan setiap harinya,” bebernya.
Hal itu terlihat dari produk domestik bruto (PDB) yang menurun, pertumbuhan ekonomi rill bernilai negatif selama dua kuartal berturut turut, naiknya harga bahan pokok di pasar pasar rakyat, sampai pada situasi semakin sulitnya lapangan pekerjaan.
“Dalam situasi yang sedang kita jalani saat ini pak jokowi presiden kita memerintahkan kepada seluruh Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota termaksud Kabupaten Butur untuk mencanangkan swasembada kebutuhan pokok melalui kebijakan kebijakan yang strategis dari pemerintah pusat sampai daerah bahkan demi memuluskan semua itu pemerintah pusat tegas memangkas aturan birokrasi yang kesannya memperumit langkah kebijakan itu sendiri,” ujarnya.
Muh Istighfar mengatakan, paling dititik beratkan presiden saat ini adalah swasembada pangan dalam negeri dimana seluruh daerah yang mempunyai lahan pertanian wajib dioptimalisasi untuk kebutuhan pokok. Perintah itu bahkan lebih spesifik disampaikan agar lahan ditanami tanaman pangan atau perkebunan dalam rangka menopang kebutuhan keluarga, daerah bahkan nasional.
Langkah antisipasi ini berulang ulang di suarakan presiden baik di pusat kepada pejabat pusat dan di daerah kepada seluruh kepala daerah demi tercitapnya ketahanan nasional.