LENSASULTRA.COM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan TPID Kabupaten Buton Utara (Butur) menggelar pasar murah, bertempat di Lapangan Raja Jin Kecamatan Kulisusu, mulai 31 Maret sampai 2 April 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok akibat perubahan harga sejumlah komoditas, sekaligus upaya untuk menekan inflasi.
Butur sendiri tercatat menjadi salah satu daerah yang mengalami kenaikan harga sejumlah komoditas bahan pokok paling tinggi secara nasional. Lonjakan harga ini dinilai cukup signifikan, khususnya pada bulan Ramadhan.
Berdasarkan perkembangan harga minggu keempat bulan Maret 2023, nilai Indeks Perkembangan Harga (IPH) Butur tercatat sebesar 18,25 persen.
Pasar murah ini dibuka secara resmi oleh Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah, didampingi Wakil Bupati, Ahali, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Sultra, Yuni Nurmalawati, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sultra, Sekretaris Daerah Buton Utara, Dandim 1429/Butur, Kapolres Butur, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Provinsi Sultra dan sejumlah dinas, badan dan kantor lingkup Pemprov Sultra.
Ridwan Zakariah menyambut baik pelaksanaan pasar murah tersebut. Ia tak menampik, kondisi daerah saat ini cukup menghawatirkan dengan terjadinya inflasi dengan IPH yang naik tiap hari. “Mari kita manfaatkan (pasar murah) dengan sebaik-baiknya, dengan tertib supaya benar-benar, dengan suasana yang kondusif. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” kata Ridwan.
Sementara itu, Yuni Nurmalawati, selaku Wakil Ketua TPID Provinsi Sultra, mengatakan pelaksanaan pasar murah ini diinisiasi melalui TPID Provinsi dan difasilitas oleh Pemkab Butur.
Dijelaskan, ada beberapa hal yang mendasari dilaksanakannya kegiatan ini. Pertama, merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi pengendali inflasi nasional. Kemudian merupakan hasil dari rapat teknis TPID provinsi.
Yuni Nurmalawati yang juga merupakan mantan Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Butur itu lebih lanjut mengungkapkan bahwa kondisi terkini inflasi di Buton Utara menunjukkan suatu lonjakan dengan beberapa komoditas harga yang signifikan.
Oleh karena itu Pemprov Sultra dan Pemkab Butur melalui TPID mengambil langkah strategis dalam menanggapi persoalan tersebut, melalui pasar murah yang sudah dibuka secara resmi. “Kami dari pemerintah provinsi Sultra mengucapkan terima kasih yang telah menyambut baik kegiatan ini,” ucapnya.
Adapun bahan pokok yang dijual pada pasar murah tersebut, yakni beras dengan harga Rp45 ribu per lima kilogram (kg), minyak goreng Rp14 ribu/liter, gula Rp13.500/kg, telur Rp53 ribu/rak, bawang merah dan bawang putih Rp30 ribu/kg.
TPID dalam pasar murah ini menyiapkan komoditas bawang merah sebanyak 600 kg, bawang putih 600 kg, gula pasir 6 ton, minyak goreng 6.000 liter, telur 600 rak, beras 15 ton. Termasuk mentega margarin dan syrup juga disiapkan dalam pasar murah tersebut. (Adv)