LENSASULTRA.COM – Kepala Staf Kepresidenan KSP Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Moeldoko melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kedatangan bapak Moeldoko dalam kunjungan kerjanya berdasarkan surat kantor staf kepresiden republik indonesia nomor : B-284/Set/KSP/10/2022.
Tentu ini memberikan angin segar bagi Kabupaten Buton Utara, dimana tidak semua daerah di Indonesia dikunjungi langsung oleh kepala staf kepresidenan yang juga merupakan ketua ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia.
Sebelumnya Kepala Staf Kepresiden RI, Moeldoko tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Senin, 17 Oktober 2022 sekitar pukul 13.12 Wita. Dan dijemput oleh Bupati Butur Ridwan Zakariah.
Bersama rombongan KSP Moeldoko, bersama Bupati Butur langsung menuju pelabuhan Nusantara Kendari menuju Kabupaten Buton Utara, sekitar pukul 14.55 Wita.
KSP Moeldoko bersama rombongan tiba di pelabuhan Wa Ode Buri Buton Utara sekitar pukul 18.15 Wita dan sekitar pukul 20.00 wita dilaksanakan Ramah Tama di Rujab Bupati Butur dengan KSP Muldoko bersama seluruh Forkopimda, Toko masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama.
Bupati Butur Ridwan Zakariah, mengatakan Kabupaten Butur merupakan daerah otonom yang mekar dari Kabupaten Muna pada tahun 2007 atau 15 tahun yang lalu berdasarkan Undang-undang nomor 14 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Buton Utara.
Ridwan Zakariah mengungkapkan, menurut data Badan Pusat Statistik BPS tahun 2022, Kabupaten Butur memiliki jumlah penduduk 67,714 jiwa dengan luas wilayah 1.923 kilometer persegi, yang terdiri dari 6 kecamatan 12 kelurahan dan 78 desa.
Sedangkan potensi sumberdaya alamnya sendiri, baik dari sektor pertanian, perikanan dan kelautan maupun pertambangan.
Disektor pertanian merupakan penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar, mencapai Rp 871.680.000.500.000 atau 38.19 persen.
“Saat ini dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi global yang menghadapi krisis pangan, kami bersama masyarakat secara masif melakukan pengembangan jagung kuning, padi ladang, kedelai dan rencana pengembangan sektor peternakan,” paparnya.
Kemudian, untuk di sektor perikanan dan kelautan terdapat pengembangan budidaya lobster serta rumput laut yang merupakan program unggulan Buton Utara kedepan dengan tetap memperhatikan komoditi lainnya.
Selain itu, Kabupaten Butur juga memiliki kawasan hutan mangrove seluas 17.754 hektare. Potensi ini dapat dikembangkan menjadi kawasan wisata mangrove yang terintegrasi, dengan sektor lainnya baik di sektor perikanan maupun keindahan hutan tropis serta wisata budaya masyarakat pesisir.
Disisi lain, diantara potensi lainnya Kabupaten Buton Utara juga terdapat cadangan aspal yang belum dikelola.
“Tentu hal ini kami sangat mengharapkan komitmen pemerintah pusat untuk dapat dimanfaatkan secara nasional potensi aspal Buton,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ridwan Zakariah menyampaikan, Provinsi Sulawesi tenggara, jumlah cadangan aspal Buton sebesar 3,835 juta ton. Dari total cadangan tersebut, terdapat juga di Kabupaten Buton Utara sebesar 1,513 juta ton atau 39,45 persen.
“Sehingga peluang Buton Utara untuk menjadi sentra industri pengolahan aspal sangat besar,” tandasnya.
Kedatangan KSP di Kabupaten berjuluk Lipu Tinadeakono Sara ini merupakan tindak lanjut pertemuan antara Moeldoko dan Bupati Butur, Muhammad Ridwan Zakariah, di Kantor Staf Presiden, beberapa waktu lalu. (Adv)