LENSASULTRA.COM-Bupati Buton Utara (Butur) Afirudin Mathara, SH.,MH. membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah dalam rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Buton Utara Tahun 2025-2029 yang dirangkaikan dengan Ekspose 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara Tahun 2025, di Aula Pappeda Buton Utara, Kamis (24/7/2025).
Pelaksanaan Musrenbang RPJMD 2025-2029 merupakan momentum penting dalam mewujudkan visi misi Bupati dan Wakil Bupati, dimana Dokumen perencanaan ini menjadi pedoman utama dalam pembangunan Kabupaten Butur selama 5 Tahun kedepan yang juga akan menjadi dasar penyusunan APBD Kabupaten Butur setiap tahunnya.
Melalui penyusunan RPJMD yang berkualitas, diharapkan janji-janji politik kepala daerah dapat diwujudkan sekaligus menjawab aspirasi masyarakat. Hal ini amat penting karena anggaran pembangunan yang digunakan berasal dari masyarakat, sehingga penggunaannya harus tepat sasaran dan sesuai perencanaan.
Mengingat adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah pusat, hal ini menjadi tantangan bagi Pemda untuk lebih selektif dalam menyusun program yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, serta mampu memberikan stimulus peningkatan produktifitas di berbagai bidang pembangunan dalam lima tahun ke depan.
“Pemerintah daerah saat ini berusaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan mengoptimalkan berbagai sumber pendapatan lain, sesuai kewenangan yang kita miliki. Oleh karena itu, saya harapkan semua perangkat daerah khususnya penyumbang PAD agar memanfaatkan peluang yang kita miliki melalui kerja sama, bersinergi, aktif dan kreatif untuk meningkatkan pendapatan walaupun dengan segala tantangan yang kita hadapi,” ucap Afirudin.
“Saya juga mengajak kepada semua pihak, baik swasta maupun warga masyarakat untuk ikut mendukung pelaksanaan pembangunan melalui partisipasi aktif di segala bidang,” lanjutnya.
Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara Tahun 2025-2029 adalah Terwujudnya Buton Utara yang AMAN (Amanah, Maju, Adil, Nyaman) dan Sejahtera berdasarkan nilai sosial budaya masyarakat, dimana hal ini akan menjadi konsensus bersama Pemda dalam memandang Buton Utara lima tahun ke depan.
Sebagai langkah awal, Bupati bersama Wakil Bupati telah menetapkan Program 100 hari kerja untuk merespons beberapa permasalahan yang mendesak dengan tujuan harmonisasi kebijakan Pusat, Provinsi dan Daerah serta memberikan pelayanan yang cepat dan terbaik bagi masyarakat.
Program 100 Hari Kerja tersebut difokuskan pada empat sektor prioritas yaitu Pemerintahan, Ekonomi, Infrastruktur, serta Sumber Daya Manusia dan lingkungan hidup yang dijabarkan pada setiap misi, yaitu:
Misi Pertama: Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance). Pada misi Program 100 hari pertama ini difokuskan pada peningkatan efektivitas dan akuntabilitas birokrasi yaitu penataan birokrasi dan pengelolaan satu data sebagai upaya yang dilakukan dengan tujuan mewujudkan birokrasi yang lebih efisien, efektif dan berorientasi pada kinerja.
Misi Kedua: Pengembangan ekonomi daerah melalui hilirisasi sektor unggulan untuk perluasan lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan PAD. Program 100 hari yang ditekankan di bidang ini adalah pada stabilitas ekonomi daerah melalui pemantauan perkembangan harga pasar, melaksanakan intervensi melalui Gerakan Pangan Murah yang bertujuan menjaga stabilitas harga.
Misi Ketiga : Mewujudkan ketersediaan infrastruktur dan aksesibilitas wilayah yang memadai dan merata. Pada program 100 hari kerja ini, Pemda fokus pada pemeliharaan infrastruktur jalan ruas Ereke – Lambale – Kambowa dan ruas Waode Buri – Labuan. Untuk penanganan ruas Lambale-Ronta sangat mendesak, mengingat sebagai poros utama akses wilayah Barat yang sering mengalami banjir pada musim hujan, namun dengan adanya perluasan drainase dan normalisasi sungai, diharapkan genangan air pada badan jalan dapat diatasi.
Sebagai informasi, Tahun 2025 ini akan dilaksanakan peningkatan pada 3 ruas jalan Provinsi sepanjang 17 km, dengan total Anggaran sebesar 57 Miliar, dimana hal ini dapat ditindaklanjuti berkat komunikasi dan koordinasi yang intens bersama Pemprov Sultra.
Selanjutnya, Misi mewujudkan pembangunan Bidang Sosial Budaya. Pada program 100 hari kerja ini, bidang Kesehatan Pemda akan mempercepat pembangunan RSUD Buton Utara yang ditingkatkan dari Rumah Sakit Tipe D ke Tipe C, dengan program layanan unggulan kanker, jantung, stroke, dan uronefrologi. Selain itu, Pemda juga melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu.
Misi berikutnya, Mewujudkan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara optimal dan lestari. Pada program 100 hari kerja ini, Pemda mengidentifikasi sektor dan komoditas yang memiliki peluang cepat untuk dikelola dan dikembangkan, salah satunya aspal Buton yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terbukanya lapangan kerja, serta peluang peningkatan PAD.
Selanjutnya, Pemda Butur juga mendorong Desa Wisata Malalanda untuk menjadi Kampung Nelayan Merah Putih untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan serta mendukung kebijakan Nasional terkait pengelolaan perikanan berkelanjutan, selain itu mengembangan potensi ekonomi berbasis ekologi yakni pengembangan kawasan Hutan Mangrove Butur dengan luas 17.400 Ha.
Melalui forum musyawarah penyusunan RPJMD ini Bupati Afirudin Mathara sangat berharap akan adanya kolaborasi antar Stakeholder terkait agar pembangunan daerah yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat dapat bersama-sama diwujudkan.
Turut hadir, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Butur, Pejabat Fungsional Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, para Kepala OPD Lingkup Pemda Butur, Forkopimda, Pimpinan Instansi Vertikal, Tokoh masyarakat, para Camat, Lurah dan Kepala Desa. (Adv)